Seorang Pedagang Asongan

Beberapa hari lalu, teman saya pergi ke luar kota. Saat pulang, bertiga dengan temannya berencana naik kereta api. Tiket pun sudah dipesan. Namun karena suatu hal, setelah sampai di stasiun, mereka membatalkan naik kereta api dan memutuskan naik bis.

Karena tiket sudah dibeli dan malas harus antri di loket untuk mengembalikan tiket, teman saya meminta tolong kepada seorang pedagang asongan untuk menjualkan 3 tiket tersebut. Teman saya hanya minta setengah dari harga tiket, sehingga selebihnya bisa menjadi milik pedagang asong tersebut.

Ternyata pedagang asongan tersebut tidak menjual kepada orang lain, tetapi mengembalikan tiket ke loket dan hanya mendapatkan potongan biaya yang sangat kecil. Masih dibawah 10% dari harga tiket sebenarnya. Pedagang asongan tersebut kembali dan mengembalikan 90% dari harga tiket.

Sementara teman saya dan teman-temannya sudah janji cukup mendapatkan 50% saja. Tetapi pedagang asongan tersebut bersikukuh untuk mengembalikan 90%. Katanya dia merasa terlalu besar mendapatkan uang sebanyak 40% tersebut.

Teman saya bercerita kepada saya sambil menutupnya dengan sebuah komentar,

"Ternyata masih ada orang yang seperti itu."

Lebih Asyik Jika Ada Tantangan

Kadang hidup ini lebih asyik, menggairahkan, atau lebih antusias saat ada tantang dihadapan kita. Sebaliknya jika hidup kita lurus-lurus saja, bisa membuat kita bosan.

Jadi jika hidup kita dipenuhi dengan masalah, jadikanlah sebagai tantangan. Yang tadinya kita stress karena banyak masalah, justru akan berbalik 180 derajat saat kita melihatnya sebagai tantangan hidup.

Saking asyiknya memiliki tantangan, justru sebagian orang malah mencari tantangan tersebut.

Bagaimana dengan Anda sendiri

Keramahan Meluluhkan

Hari ini internet saya sedikit ada masalah. Tadi pagi tidak bisa terhubung terus sampai menjelang sore. Tentu saya tidak tinggal diam karena internet adalah "ladang" saya. Saya menghubungi customer service-nya (CS) mengadukan masalah ini. Masalah tidak langsung selesai. Perlu waktu untuk membereskannya.

Namun selama ini saya tidak pernah kecewa dengan tanggapan dari CS provider ini. Mereka selalu ramah, minta maaf, dan selalu berterima kasih. Hal ini dilakukan baik secara tatap muka langsung maupun telpon.

Namun saya sering menemukan CS tidak cukup ramah dan selalu menghindar untuk disalahkan. Untuk provider lain saya pernah dianggap "bego" seolah saya tidak bisa mengoperasikan. Ada juga yang tidak menanggapi apa yang saya keluhkan.

Keramahan membawa sesuatu lebih baik dan nyaman. Masalah pun seolah bukan masalah saat kita membahasnya dengan sebuah keramahan. Katanya bangsa Indonesia adalah bangsa yang ramah. Namun saya kurang melihatnya, betulkah? Coba saja lihat di TV.

Namun saya tidak peduli orang lain tidak ramah, yang penting saya akan berusaha untuk ramah kepada siapa pun. Karena sungguh, ramah itu asyik dan meluluhkan.

Apakah Anda ramah? :)